Fakta menunjukkan bulan banyak mengandung air, kira-kira seperti inilah yang didapat oleh misi Apollo-17 yang ditugaskan untuk mengumpulkan data tentang satelit kita (bulan). Analisis sedimen yang berhasil dibawa dari bulan oleh misi Apollo 17 telah menunjukkan bahwa interior Bulan menyimpan air jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka menemukan air 100 kali lebih banya dalam kawah-kawah bulan lebih dari yang telah diukur sebelumnya, dan menunjukkan bahwa Bulan pernah memiliki volume air berukuran DanauImage from: idwater.com
Hasil ini merupakan hasil penemuan yang betul-betul baru. Sebelumnya, pada tahun-tahun yang lalu sejumlah teori berusaha disusun oleh para ilmuwan untuk menjelaskan perihal terdapatnya air dibulan, sebelumnya mereka berpendapat bahwa air ditemukan dibulan dibawa oleh komet atau meteorit es berair. Tapi dengan ditemukannya hasil dari apollo 17 tersebut maka sulit untuk membantah bahwa ternyata bulan menghasilkan air sendiri.
Salah satu cara yang mungkin terjadi pada proses terbentuknya air di bulan adalah melalui interaksi dengan angin Matahari, arus partikel dengan kecepatan tinggi yang terus-menerus dari Matahari. Radiasi ruang memicu reaksi kimia di mana atom oksigen yang sudah di dalam tanah mendapatkan inti hidrogen untuk membuat molekul air dan molekul hidrogen-oksigen (OH) sederhana. Ini “teradsorpsi” air dapat hadir berbentuk lapisan tipis pada tanah bulan. Selain air, para peneliti juga menemukan berbagai senyawa dengan titik didih rendah seperti sulfur dioksida (SO2) dan karbon dioksida (CO2). Dugaan awal proses terbentuknya juga bermula dari arus partikel radiasi angin matahari.