Mata adalah sebuah mekanisme yang sempurna. Mekanisme penglihatan manusia sangatlah rumit hingga seorang Issac Newton rela mencongkel matanya (namun tidak terjadi kebutaan karena cepat mendapat perawatan serius, walaupun ia membutuhkan waktu lama untuk puli) Diamelakukan ini demi untuk mengetahui bagian – bagian dari mata manusia. Tetapi sekarang, kita tidak perlu melakukan hal itu lagi, dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang, kajian tentang mata manusia sudah berkembang dan maju.
a. Kornea
Bola mata berbentuk menyerupai bola. Bagian terluar yang dapat kita lihat pada mata adalah kornea mata. Kornea adalah bagian yang langsung menerima cahaya dari luar dan bersentuhan dengan dunia luar. Agar tidak tidak tergores oleh debu dan benda kecil lainnya, maka sang Pencipta merancang sistem keamanan yaitu air mata yang selalu membasahi kornea agar tetap licin. Ada kejadian seorang laki-laki mendonorkan matanya untuk kekasihnya, yang dimaksud disini adalah mendonorkan kornea matanya.
b. Pupil dan Iris
Pupil adalah jendela di mana dia sebagai tempat lewat intensitas cahaya (banyaknya cahaya). sedangkan iris adalah daun jendela yang mengaur intensitas cahaya yang masuk melewati pupil. Iris merupakan sebuah otot yang secara otomatis akan merenggang atau mengerut untuk mengatur besar kecilnya pupil sehingga intensitas cahaya yang melewati pupil secukupnya saja.
c. Lensa Mata
Lensa mata adalah lensa cembung. Lensa mata berfungsi untuk mengfokuskan bayangan dan mengumpulkan cahaya dititik fokus. Daya akomodasi sempurna adalah saat lensa mata pada kondisi paling tebal dengan jarak fokus minimal, sedangkan pada saat tidak berakomodasi maka jarak fokus akan maksimal. Ini berfungsi untuk mengatur kejelasan (fokus) gambar dengan mudah.
d. Retina
Retina ibaratnya sebuah layar yang ada dalam mata di mana cahaya yang telah dibiaskan oleh lensa mata akan jatuh tepat di retina. Jika tidak jatuh tepat maka, bayangan akan kabur dan kita tidak akan bisa melihat dengan jelas, mekanisme ini sama halnya dengan penderita rabun. Oleh karena itu, lensa mata memiliki kemampuan berakomodasi agar bayangan dapat jatuh tepat pada retina.
e. Saraf Optik
Setelah cahaya jatuh diretina, maka energi cahaya akan merangsang dinding retina untuk menghasilkan senyawa kimia yang akan menjadi komponen data yang akan kita bawa ke otak untuk di interpretasikan Senyawa kimia kemudian berubah menjadi implus (arus listrik atau elektron) yang dapat membawa data dengan sangat cepat, karena itu saat kita melihat seolah kejadian itu realtime, padahal juga membutuhkan mekanisme yang panjang dan rumit sekali. implus akan melewati saraf-saraf optik yang bertugas ibratnya sebagai kabel untuk lalu lintas data dari mata ke otak. Setelah sampai diotak bayanngann itu akan diinterpretasikan