(Pustaka Fisika). Hasil kajian para ilmuwan baru-baru ini sungguh mengejutkan. Kajian ini berdasarkan hasil pengamatan tentang bentuk dari permukaan bulan yang mempunyai kontur yang unik. Sebuah teori baru menunjukkan kemungkinan bumi pernah mempunyai dua bulan. Selanjutnya para ilmuwan mengatakan bahwa, apa yang tampak saat ini sebagai permukaan bulan adalah hasil dari penggabungan yang disebabkan oleh tabrakan dari dua bulan tersebut.
Gambar: Satelit bumi (bulan)
Akibat dari tabrakan ini adalah penampakan deretan pegunungan yang ada dipermukaan bulan. Jadi ada penambahan materi dari hasil penggabungan ini yang berkumpul pada belahan bumi yang jarang terlihat.
Detail lengkap tentang teori dari para ilmuwan ini telah diterbitkan dalam Journal Nature. Kelompok ilmuwan yang terlibat dalam kajian ini berharap bahwa data dari badan antariksa Amerika Serikat (NASA) akan teori mereka.
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah mencoba untuk memahami permukaan bulan yang berbeda pada kedua sisinya. Bagian Bulan yang terlihat dari Bumi berpermukaan datar dan kawah, sedangkan sisi jauh yang jarang terlihat memilika kawah yang sangat curang dan memiliki deretan pegunungan yang tinggi sekitar 3000 m
Berbagai teori telah diusulkan untuk menjelaskan apa yang menyebabkan perbedaan dari kedua sisi bulan ini. Diantaranya teori tentang pemanasan pasang surut, disebabkan oleh tarikan bumi pada lautan batuan cair yang pernah mengalir di bawah kerak bulan.
Para ilmuwan yakin bahwa untuk membuktikan teori mereka adalah dengan cara membandingkan model yang mereka tawarkan dengan cara membandingkan model yang mereka tawarkan dengan data tentang struktur rinci permukaan bulan dari NASA. Jadi kita tunggu saja hasil terbaru dari penelitian mereka.