(Pustaka Fisika). Isu yang saat ini sedang hangat dan menjadi perhatian para pemimpin dunia adalah isu tentang pemanasan global. Setidaknya, hal inilah yang menjadi dasar dari di adakannya pertemuan tingkat dunia tentang usaha penyelamatan bumi kita dari perubahan iklim akibat pemanasan global, di Bali-Indonesia beberapa tahun lalu. Usaha untuk menyelamatkan atmosfer bumi dari potensi pencemaran yang lebih parah sedang giat dirumuskan. Penting diketahui bahwa, atmosfer bumi dapat tercemar karena berbagai aktivitas manusia. Diantaranya, asap yang berasal dari pabrik-pabrik produksi dan asap yang keluar dari kendaraan bermotor adalah contoh sumber penyumbang terbesar dari pencemaran atmosfer.
Beberapa bahan kimia dari semprotan aerosol juga dapat mengakibatkan pencemaran atmosfer. Salah satu gas yang hanya terdapat sedikit saja di angkasa adalah karbon dioksida. Gas ini terbebaskan ketika hewan dan manusia menghembuskan napas. Bahan ini memang bermanfaat dalam proses fotosintetsis tumbuhan hijau, sehingga menghasilkan tepung dan oksigen.
Gambar: pencemaran dari asap pabrik
Namun, pembakaran hutan yang membebaskan banyak sekali CO2 dan aktivitas pembakaran-pembakaran lain akan menghasilkan Co2 berlebihan di atmosfer. Jumlah manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutukan akan lahan juga terus bertambah. Kebutuhan itu berupa lahan bercocok tanam, dan lahan untuk berbagai aktivitas. Untuk memenuhi kebutuhan akan lahan tersebut, dilakukan dengan menebangi hutan. Jika penebangan hutan dilakukan dengan tidak bertanggung jawab, maka hutan akan menjadi gundul. Keadaan ini dapat mengakibatkan efek rumah kaca. Selain gas Co2, terdapat jenis gas lain yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca. Gas-gas itu adalah klorofluorokarbon (CFC) yang berasal dari aerosol, lemari es, gas metana (CH4) yang berasal dari kotoran ternak, dan nitrogen oksida (NO) yang berasal dari bahan pupuk.
Gambar: proses efek rumah kaca
Proses efek rumah kaca adalah terjadi ketika sinar matahari yang mencapai permukaan bumi akan menghangatkan tanah dan dipantulkan kembali ke angkasa. Akan tetapi, gas-gas di atas yang membentuk lapisan di atmosfer akan menghalangi gelombang panas keluar dari atmosfer. Panas matahari bisa masuk namun sulit keluar sehingga panas ini terjebak di atmosfer bumi. Peristiwa ini mirip dengan kaca pada rumah kaca yang membiarkan sinar hangat masuk namun menahannya keluar.
Akibat dari efek rumah kaca ini adalah terjadi peningkatan suhu secara bertahap di seluruh permukaan bumi sehingga terjadi pemanasan secara global di seluruh dunia. Iklim akan berubah sama sekali. Karena suhu bumi naik, maka es di kutub bumi akan mencair. Akibatnya adalah kenaikan permukaan air laut. Suhu rata-rata bumi saat ini naik 1 derajat C tiap akhir abad. DIperkirakan, tidak lama lagi kota-kota di dekat pantai akan digenangi air laut. Beberapa pulau di samudera pasifik akan tenggelam karena air laut.