Suhu dan Warna Matahari


(Pustaka Fisika). Berapakah suhu dari Matahari?. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka tentunya kita harus melakukan pengukuran. Tapi, yang menjadi masalah adalah kita tidak dapat mengukur matahari secara langsung, disamping karena letaknya yang sangat jauh dari bumi (± 150 juta km), juga karena suhunya yang sangat besar. Alat ukur kita belum mampu bertahan untuk melakukan pengukuran langsung tersebut. Suhu tinggi ini sangat penting bagi matahari, karena di suhu inilah proses reaksi fusi untuk menghasilkan energi dapat terjadi, silahkan lihat tulisan Menyelidiki Energi Pancaran Matahari.

Untuk melakukan pengukuran suhu, para astronom menggabungkan metode-metode pengamatan dan berbagai teori lainnya untuk menaksir kondisi-kondisi di dalam matahari, misalnya menggunakan Teori Penyusutan Helmholtz. Dari teori ini diperkirakan bahwa suhu di pusat matahari mencapai 15 juta kelvin. Suhu ini dipercaya sebagai suhu dalam inti matahari, yang menyebabkan proses nuklir terjadi.

Energi yang memancar dari inti matahari memanaskan permukaan luarnya (fotosfer). Suhu fotosfer ini dapat kita ketahui dengan menggunakan Hukum Pergeseran Wien dengan mengamati spektrum dari radiasi matahari. Ternyata pada spektrum matahari, hasil radiasi matahari maksimum berwarna kuning, dengan panjang gelombang kira-kira 510 nm – 700 nm (1 nm = 0,000000009 meter). Penggunaan hukum pergeseran Wien menunjukkan bahwa suhu fotosfer kira-kira 5.700 Kelvin. Hubungan antara suhu dan warna matahari akan nampak jelas terlihat melalui perobaan sederhana membakar sebatang besi. Ketika besi dibakar, mula-mula besi akan berwarna merah, kemudian berwarna biru. Warna merah bersesuaian dengan suhu rendah, dan warna biru dengan suhu tinggi. Karena itulah, kita sering melihat dipagi ataupun disore hari sinar matahari akan nampak kemerah-merahan dan efek panasnya hampir tidak kita rasakan.

Tetapi di siang hari, matahari akan berwarna putih kekuning-kuningan, karena suhunya sudah meningkat tinggi. Bahkan pada siang hari yang sangat terik warna matahari akan tampak kebiru-biruan. Pada keadaan ini efek panas sangat besar. Telah diketahui bahwa, energi selalu mengalir dari dari daerah suhu tinggi ke daerah suhu rendah. Demikian juga yang terjadi pada matahari, energi ini mengalir melalui campuran gas hidrogen dan helium ke permukaannya.

Di bagian luar matahari terjadi mekanisme perpindahan energi, yaitu konveksi. Konveksi terjadi karena perbedaan suhu per satuan panjang antara daerah yang panas dan daerah yang dingin begitu besar, sedangkan mekanisme perpindahan energi lainnya (radiasi dan konduksi) tidak memungkinkan terjadi. Proses perpindahan energi terjadi begitu cepat sehingga mekanisme perpindahan radiasi dan konduksi tidak mampu melakukan hal ini.

Materi terkait:

Advertisement

2 thoughts on “Suhu dan Warna Matahari

  1. Pingback: Menyelidiki Energi Pancaran Matahari « PUSTAKA FISIKA

  2. Semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari
    mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
    Dalam sebuah diskusi rutin saya bertanya kepada Ki Mandalajati Niskala:
    “Ki, berapa panas di bagian Inti Matahari”?
    Mandalajati Niskala menjawab: “SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
    Saya jadi penasaran khawatir Ki Mandalajati Niskala salah
    mendengar pertanyaan sehingga salah memberikan jawaban.
    Saya mengulang pertanyaan:
    “KI, BERAPA PANAS DI BAGIAN INTI MATAHARIIIIIIII”?
    Beliau serentak menjawab:
    “PANAS DI BAGIAN INTI MATAHARIIIIIIII
    ADALAAAAH SEDINGIIIIIN AIIIIR PEGUNUNGAAAAAAN”.
    Beliau menambahkan:
    “KALAU TIDAK PERCAYAAAAA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRIIIII”.
    Saya kaget: “WOOOOOOOOOW MANDALAJATI NISKALA GILAAAAAAA……!”

    Beliau mengatakan bahwa kulit Matahari memang sangat panas,
    tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
    Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak
    pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA
    YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS,
    SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT
    IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN,
    YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI
    PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT.
    Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen
    dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari
    TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
    Begitu kata Mandalajati Niskala.
    Memang mandalajati Niskala ORANG GILA KALIIIIII…..!!!
    TEORI YANG SUDAH MAPAN AMBRUK DIANTITESIS.

    Filsuf Sunda Mandalajati Niskala dalam banyak dialog
    sering mengungkap rahasia ke~Jagatraya~an.
    Beliau banyak melontarkan hipotesa,
    bahkan sering menyatakan antitesis yang sangat fenomenal
    terhadap kemapanan ilmu pengetahuan.
    Belakangan ini Mandalajati Niskala ‘berantitesis’:
    “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA
    MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.

    Berbicara soal Gravitasi, banyak Para Akhli bertanya:
    “Bagaimana Jika Gaya Gravitasi Bumi Menghilang”?
    Menurut Mandalajati Niskala:
    “Pasti semua orang DENGAN MUDAH SEKALI dapat membayangkan sebuah
    keadaan yang akan terjadi jika Bumi kehilangan Gaya Gravitasi”.

    Kata Mandalajati Niskala jika ada pertanyaan seperti itu,
    SEBENARNYA PERTANYAAN KURANG MENARIK.
    Mungkin tiga pertanyaan dari Mandalajati Niskala di bawah ini
    cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
    1) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    2) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    3) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
    Pernyataan yang paling menarik dari Mandalajati Niskala sbb:
    1) Matahari tidak memiliki Gravitasi tapi memiliki ANTI GRAVITASI.
    2) Suhu di Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN,
    padahal kata Para Akhli di seluruh Dunia suhu Inti Matahari
    LIMA BELAS JUTA DERAJAT CELCIUS.

    Saya mendapat penjelasan dari Mandalajati Niskala,
    namun tentu tidak akan saya jelaskan kembali disini.
    Yang pasti Filsuf Sunda Mandalajati Niskala
    memiliki semua jawaban tersebut secara tuntas.

    Memang pernyataan Mandalajati Niskala membuat para akhli geleng kepala.
    Mandalajati Niskala pantas juga menyandang gelar
    Sang Pembaharu Dunia di Abad 21

    Selamat berfikir
    @Sandi Kaladia

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s